Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James Hutajulu Gelar "Ngopi Kamtibmas" Bersama Warga Papanggo
Jakarta Utara — Dalam rangka mempererat sinergi antara kepolisian dan masyarakat, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP James H. Hutajulu, S.I.K., S.H., M.H., M.I.K., menggelar kegiatan Ngopi Kamtibmas di kawasan Papanggo, Tanjung Priok, Sabtu malam (31/5). Kegiatan ini berlangsung di Jl. Bisma XII Blok C6 RT 002 RW 009 Kelurahan Papanggo, dan dihadiri oleh berbagai unsur kepolisian, perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, serta warga setempat.
Kegiatan yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut dihadiri antara lain oleh Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Utara AKP Yoga Wahyu Permadi, S.I.K., M.H., Wakapolsek Tanjung Priok AKP Hariyanto, S.H., serta para ketua RW dan RT se-Kelurahan Papanggo.
Dalam sambutannya, AKBP James Hutajulu menyampaikan bahwa Ngopi Kamtibmas merupakan singkatan dari "Ngobrol Pintar Kamtibmas", yaitu ajang dialog terbuka antara kepolisian dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menggali aspirasi, menjaring masukan, serta memperkuat kolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
" Kegiatan ini menjadi wadah komunikasi dua arah. Kita tidak hanya ingin memberikan imbauan, tapi juga mendengar langsung keluhan, laporan, hingga kritik dari masyarakat,” ujar AKBP James.
Dalam forum tersebut, sejumlah isu kamtibmas dibahas secara terbuka, seperti maraknya aksi tawuran remaja, peredaran narkoba, hingga praktik premanisme dan parkir liar yang meresahkan warga.
AKBP James memaparkan bahwa selama 15 hari operasi kepolisian terakhir, Polres Metro Jakarta Utara telah menangkap 576 pelaku premanisme, termasuk pembongkaran posko ormas di kawasan Pademangan yang menjalankan praktik parkir liar dengan omzet mencapai Rp90 juta per bulan.
Ia juga menyoroti fenomena tawuran pelajar yang makin mengkhawatirkan. “Kami sudah amankan 8 pelaku dalam kasus tawuran di sekitar JIS, salah satunya menyebabkan korban jiwa. Mirisnya, mereka masih di bawah umur dan memanfaatkan media sosial untuk memicu konflik,” terangnya.
Terkait kasus narkoba, hingga Mei 2025, Polres Metro Jakarta Utara telah mengamankan 323 pelaku, baik pengguna, pengedar, maupun bandar. Upaya penindakan, menurutnya, dilakukan seimbang dengan langkah rehabilitasi.
Ketua RW 009 Papanggo dalam sambutannya menyambut baik kehadiran jajaran kepolisian dan mendukung penuh program Ngopi Kamtibmas. Ia berharap kegiatan semacam ini terus dilaksanakan di wilayah lain, terutama yang memiliki permasalahan sosial lebih kompleks.
Sementara itu, warga memanfaatkan sesi tanya jawab untuk menyampaikan persoalan yang mereka hadapi, seperti kehilangan sepeda motor, pemalakan terhadap sopir mobil boks, dan aktivitas mencurigakan yang diduga terkait narkoba.
Menanggapi hal tersebut, Wakapolres menegaskan bahwa semua laporan akan ditindaklanjuti, dan masyarakat diimbau untuk aktif melaporkan kejadian sekecil apapun.
" Tiga faktor utama terjadinya kejahatan adalah adanya niat, kesempatan, dan lemahnya pengawasan. Maka, kolaborasi antara warga dan polisi sangat penting untuk memutus mata rantai kejahatan di lingkungan,” tegasnya.
Wakasat Narkoba AKP Yoga Wahyu Permadi turut menambahkan bahwa pihaknya menemukan kecenderungan anak-anak menggunakan tembakau sintetis sebagai doping keberanian saat melakukan tawuran. Ia meminta para orang tua lebih peduli terhadap aktivitas dan pergaulan anak-anaknya.
"Tanyakan selalu keberadaan anak ketika di luar rumah. Jangan sampai kita kecolongan karena abai,” pesan AKP Yoga.
Kegiatan Ngopi Kamtibmas tersebut ditutup dengan sesi foto bersama dan komitmen semua pihak untuk terus menjaga lingkungan dari berbagai bentuk gangguan kamtibmas.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang dialog, tetapi juga simbol bahwa keamanan bukan semata tanggung jawab polisi, melainkan hasil kerja bersama seluruh lapisan masyarakat.
(NK)
0 Komen