post image

Giat Dede Farhan Aulawi sebagai Narasumber Training Duta Anti HIV/AIDS Kota Bandung

Bandung, - Pada Sabtu, 3 Mei 2025, Dede Farhan Aulawi tampil sebagai narasumber dalam kegiatan Training Duta Anti HIV/AIDS yang diselenggarakan oleh VIVAERA.ID di UTC Dago Hotel, Bandung. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung Raya, baik dari latar belakang kesehatan maupun non-kesehatan.

Dalam paparannya yang berjudul “Menjawab Tantangan Kesehatan di Era Disrupsi,” Dede menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi sektor kesehatan di era disrupsi digital. Tantangan-tantangan tersebut meliputi:

* Kesenjangan sosial dan keterjangkauan layanan kesehatan

* Isu privasi dan keamanan data pasien

* Pemerataan dan kualitas layanan kesehatan

* Manajemen, informasi, serta aspek regulasi

* Pemberdayaan kesehatan digital dan optimalisasi data

* Evaluasi serta validasi teknologi kesehatan yang terus berkembang

Ia juga menyoroti inovasi-inovasi teknologi terkini yang berdampak pada kesehatan masyarakat, seperti:

1. Artificial Intelligence (AI): Membantu dalam analisis big data untuk memprediksi penyebaran penyakit, identifikasi kelompok berisiko tinggi, serta perencanaan intervensi.

2. Wearable Devices: Alat seperti smartwatch memungkinkan pemantauan kesehatan real-time yang berguna bagi individu maupun peneliti kesehatan masyarakat.

3. Aplikasi Mobile: Menyediakan informasi kesehatan, pengingat vaksinasi, hingga manajemen stres dan pola hidup sehat melalui smartphone.

4. Blockchain: Menjamin keamanan dan privasi data kesehatan, khususnya dalam penyimpanan dan akses rekam medis.

5. Internet of Things (IoT): Mengumpulkan data real-time dari berbagai perangkat untuk memantau lingkungan dan kondisi kesehatan komunitas.

Lebih lanjut, Dede menegaskan pentingnya peran Duta HIV/AIDS sebagai ujung tombak dalam edukasi masyarakat. Mengingat keterbatasan jumlah petugas kesehatan pemerintah, Duta HIV/AIDS memiliki peran strategis dalam:

Edukasi dan Penyuluhan: Memberikan informasi terkait HIV/AIDS, cara penularan, pencegahan, serta pentingnya perilaku hidup sehat.

Kampanye Pencegahan: Mengajak masyarakat untuk menghindari perilaku berisiko seperti seks bebas atau penggunaan narkoba suntik.

Menjadi Role Model: Menjadi teladan bagi generasi muda untuk hidup sehat dan menjauhi faktor risiko HIV/AIDS.

Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak Duta Anti HIV/AIDS yang tidak hanya cakap secara pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.

(NK)

0 Komen