post image

Berakhir Damai Kasus Penyiraman Kopi Panas: Peran Aktif Bhabinkamtibmas Polsek Bantar Gebang Patut Diapresiasi

Kota Bekasi — Insiden penyiraman kopi panas yang sempat menghangatkan suasana antara Mulyadi dan manajer PT Jala Expres, Sahat Simbolon, kini mencair dalam suasana damai dan kekeluargaan. Peristiwa yang semula memicu emosi, kini menjadi pelajaran tentang pentingnya komunikasi dan peran aktif aparat dalam menjaga keharmonisan sosial.

Pertemuan damai yang digelar di Kantor PT Jala Expres pada Senin (14/4/2025), difasilitasi langsung oleh Bhabinkamtibmas Polsek Bantar Gebang, Aipda Mugiono. Dalam suasana hangat dan terbuka, kedua belah pihak sepakat menyudahi konflik yang terjadi tanpa membawa permasalahan ke jalur hukum.

“Kami menyesalkan insiden ini. Sahat khilaf, dan atas nama perusahaan kami menyampaikan permohonan maaf,” ujar Dewi Handayani, HRD PT Jala Expres, dengan nada tulus.

Sahat Simbolon pun tak menutup diri untuk mengakui kesalahannya.Ia menyampaikan permintaan maaf kepada Mulyadi dan rasa terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menjembatani proses damai ini. “Kami sadar, ini hanya kesalahpahaman. Terima kasih kepada Aipda Mugiono yang sudah hadir sebagai penengah,” tambah Dewi.

Aipda Mugiono menegaskan bahwa kepolisian bukan sekadar alat penegak hukum, melainkan juga sahabat masyarakat yang hadir membawa solusi. “Kami akan selalu siap membantu. Ini adalah bagian dari tugas kami untuk menjaga ketenangan, ketertiban, dan kedamaian di lingkungan masyarakat,” katanya dengan tenang.

Kisah ini pun menuai respon positif dari warga. Program Problem Solving yang dijalankan Polsek Bantar Gebang dianggap sukses meredam potensi konflik lebih besar, sekaligus menghadirkan solusi yang lebih manusiawi dan bermartabat.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa di balik konflik, selalu ada ruang untuk maaf dan rekonsiliasi. Dan ketika aparat hadir dengan pendekatan yang humanis, damai bukan hanya mungkin tetapi sampai nyata.

(NK)

0 Komen